Makanan untuk Membantu Mengatasi ADHD/ADD

Makanan untuk Membantu Mengatasi ADHD/ADD 


Apa kabar pembaca fokuskita ?.  Kali ini kita akan membahas tentang ADHD, apa itu ADHD.  ADHD merupakan singkatan dari  attention deficit hyperactivity disorder.  ADHD merupakan kondisi neurologis dan perilaku yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, impulsif dan kelebihan energi.  Individu dengan ADHD tidak hanya sulit untuk konsentrasi namun juga sulit untuk bisa diam. Namun ada juga individu ADD, attention deficit disorder, yang lebih mampu untuk diam namun tetap kesulitan dalam konsentrasi.  ADHD kebanyakan ditemukan pada anak laki-laki dari pada perempuan.  ADHD bukanlah suatu penyakit namun suatu kondisi bagaimana otak seseorang bekerja terkait dengan neuroolgis yang dimilikinya.  Banyak pendapat mengatakan bahwa ADHD bukanlah penyakit sehingga tidak dapat diobati.  Benarkah demikian ?
Walaupun banyak pendapat mengatakan demikian, ADHD dinyatakan dapat diterapi dengan diet makanan.  Diet terbukti membantu ADHD menjadi lebih baik.  Berikut ini kita akan membahas diet seperti apa yang disarankan untuk individu ADHD.

Perhatikan Asupan Makanan

Asupan yang disarankan adalah makanan dengan protein, lemak dan serat, yang memungkinkan menjaga gula darah tetap stabil. Jadi mengikuti diet padat nutrisi - diet tinggi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian, dan daging organik - adalah diet ideal bagi siapa saja dengan gejala ADHD. Juga diet tinggi asam lemak omega-3.

Diet ADHD  sebaiknya mencakup:
  1. Makanan Omega-3 - misalnya ikan laut, walnut
  2. Makanan tinggi vitamin B - pisang, alpukat, bayam, prune, hati, kerang
  3. Makanan mengandung probiotik - misalnya tempe
  4. Makanan berprotein tinggi - ikan
  5. Makanan yang kaya besi
  6. Makanan dari Unggas
  7. Telur
Suplement yang disarankan

1. Minyak ikan
Sedangkan untuk suplemen utama adalah minyak ikan.  Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak ikan dan minyak ikan cod telah sangat efektif dalam pengobatan ADHD. Minyak ikan bermanfaat bagi mereka yang menderita ADHD karena omega-3 dalam minyak ikan.Rerefensi menyaranka dosis antara 500 sd 1000 mg minyak ikan yang dikonsumsi setiap hari.  Namun sebaiknya di cek pada dokter untuk lebih meyakinkan kita.  

2. Vitamin B vitamin B kompleks. 
Vitamin B kompleks mengandung hal-hal seperti vitamin B6, vitamin B12, folat dan biotin. Vitamin ini sangat penting untuk mendukung sistem saraf dan otak serta dapat meningkatkan fokus.

Hindari Makanan Berikut 



Nah itulah sedikit info mengenai makanan dan suplemen yang dapat membantu mengatasi ADHD
Semoga bermanfaat

Makanan yang disarankan Singkirkan atau kurangi gula dalam menu sehari-hari. Nitrat - Merupakan pengawet makanan.  Disekitar kita dapat ditemukan pada makanan kaleng, serta makanan olahan lainnya Gula adalah masalah utama karena akan menyebabkan kenaikan gula darah. Ketika kadar gula menurun tingkat fokus ikut menurun.  MSG - penyedap rasa yang seringkali dijumpai pada makanan olahan, seperti bakso, mie, kerupuk dan lain lainPemanis buatan - pemanis buatan sering ditemukan pada minuman minuman. Berhati-hatilah memilih minuman botol bagi putra-putri andaSebaliknya ketika gula darah tiba-tiba naik tinggi akan menyebabkan perilaku hiperaktif.  Kedelai - Beberapa referensi menyarankan agar individu ADHD menghindari makanan kedelaiConventional dairy - Makanan dari susu Makanan yang menyebabkan alergi Bahan-bahan lain yang harus dihindari antara lain: Makanan yang mengandung gluten, antara lain gandumPewarna makanan - pewarna makanan sering dijumpai pada kue-kue basah dan kering. Kopi - Kopi mengandung kafein dan penelitian menemukan ini kurang baik bagi individu ADHD

Cerita Cita Tentang Berbagi Makna


Oleh: Nahla Annisa Rahmani Sadar 

Menjadi sarjana adalah salah satu impian bagi anak sekolah menengah atas, apalagi disaat kelas tiga, kelas di mana semua cita-cita mulai ditata. Mungkin keraguan hinggap didada, ragu jika pilihan yang dibuat sekarang malah berdampak sebaliknya. Maka pilihan tersebut harus dipikirkan dengan seksama, dibantu oleh doa-doa orang tersayang, terutama orangtua, agar pilihan tersebut menjadi baik nantinya.

Aku ingin berbagi. Hal itu yang menjadi dasar keinginanku untuk menjadi guru. Berbagi dalam hal ilmu menjadi caraku untuk merealisasikan keinginan untuk berbagi dan menjadi guru menurutku adalah cara terbaik untuk berbagi ilmu. Karena itulah aku memilih jurusan pendidikan di Universitas Negri Jakarta dengan harapan bisa belajar menjadi guru.

Berkat izin Yang Maha Kuasa, aku bisa mendaftarkan diri ke perguruan tinggi negri melalui jalur SNMPTN yaitu jalur penerimaan yang melihat nilai rapor selama sekolah. Kenikmatan tersebut membuatku lalai dalam mempersiapkan diri untuk SBMPTN yaitu ujian masuk bersama ke perguruan tinggi negri. Benar saja, jalur penerimaan yang melihat nilai raporku tidak lolos seleksi. Barulah aku mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian bersama. Sebuah kesalahan, karena dengan persiapan yang kurang matang aku menjadi lebih panik dibanding teman-teman yang lain dalam menghadapi ujian. Alhasil, ujian bersama tersebut pun tidak aku dapatkan.

Kekecewaan pun mendera. Aku sudah putus asa akan mimpi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, berkat dukungan orang-orang sekitar terutama orangtua dan adikku,  aku pun mencoba mengikuti ujian mandiri yang diadakan oleh Universitas Negri Jakarta, mengikuti ujian ini dengan pasrah akan hasil yang akan aku dapatkan, agar tak semakin kecewa saat melihat hasil terburuk sekalipun. Tapi ternyata aku diberi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan di jenjang universitas. Aku resmi menjadi mahasiswa di Universitas Negri Jakarta.

Menjadi bagian dari Universitas Negri Jakarta atau disingkat UNJ merupakan suatu kebanggaan yang tak dapat digambarkan oleh kata. Di UNJ aku menjadi bagian dari Pendidikan Luar Biasa. Jika ditanya mengapa aku memilih jurusan Pendidikan Luar Biasa yang lingkup pembelajarannya mengenai anak berkebutuhan khusus, karena aku ingin mengerti mereka. Aku ingin mengerti tentang anak berkebutuhan khusus dan aku ingin mereka tahu bahwa ada yang peduli. Selain itu, saat di sekolah menengah pertama,  sekolahku kebetulan terpilih menjadi sekolah inklusi yang mengharuskan menerima murid dengan kebutuhan khusus. Itulah pengalaman pertamaku berinteraksi dengan mereka. Berbaur menjadi satu di dalam kelas membuat kita harus saling menyesuaikan. Banyak kejadian yang dilewati, mulai dari tawa yang tercipta dengan tingkah lucu dari mereka maupun kekacauan yang ditimbulkan saat mereka mengeluarkan amarah. Melihat guruku yang sedikit kewalahan menanganinya membuatku berpikir bahwa harus ada yang mengerti mereka. Harus ada yang paham akan apa yang mereka mau. Berangkat dari hal tersebut membuatku yakin dengan Pendidikan Luar Biasa di UNJ.

Aku pun melewati rangkaian proses penerimaan mahasiswa baru. Ada beberapa tugas awal yang diberikan oleh kakak tingkat dalam proses penerimaan mahasiswa baru tersebut. Salah satunya adalah membuat video dengan anak berkebutuhan khusus. Hal ini dilakukan secara berkelompok. Dengan kelompokku, kami sepakat untuk membuat video bermain bersama anak-anak berkebutuhan khusus di sebuah sekolah luar biasa. Sekolah luar biasa atau biasa disebut SLB yang kelompok kami pilih adalah SLB Mini Bakti yang letaknya tidak jauh dari UNJ. SLB tersebut terbilang kecil untuk ukuran murid-murid yang lumayan banyak. Di SLB tersebut ada anak tuna netra, tuna rungu, juga tuna grahita. Ketunaan tersebut dan beberapa kebutuhan khusus lainnya aku pelajari di pendidikan luar biasa. Selama membuat video, kami bermain bersama mereka saat jam istirahat. Mereka tetap bisa bermain dan tertawa. Tak jarang merekalah yang membuat aku dan teman-teman kelompokku tertawa lepas. Bersama mereka,  aku lebih mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Yang Maha Esa kepada diriku sendiri. Awal menjadi bagian dari pendidikan luar biasa saja sudah membuat bersyukur menjadi bagian dari jurusan ini.

Setelah proses penerimaan mahasiswa baru, perkuliahan pun dimulai. Di sini aku belajar untuk mengenal berbagai macam kebutuhan khusus. Mulai dari yang sudah kuketahui seperti tuna netra, tuna rungu, dan autis sampai pada yang baru aku ketahui seperti tuna laras dan kesulitan belajar. Selama menjalani semester satu, kami para mahasiswa sering mendapatkan tugas untuk observasi ke berbagai SLB. Bertujuan untuk lebih mengenal mereka juga mengetahui bagaimana cara belajar dan mengajar untuk anak berkebutuhan khusus. Observasi pun menjadi waktu yang menyenangkan bagi kamu khususnya bagiku untuk bisa berinteraksi lebih sekat dengan anak berkebutuhan khusus. Dari berbagai observasi inilah aku lebih mengetahui tentang anak berkebutuhan khusus karena melihat dan berinteraksi langsung dengan mereka. Tak henti-hentinya perasaan syukur terucap saat bisa bertemu dengan anak berkebutuhan khusus. Mereka mengajarkanku sesuatu yang berharga, yaitu mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Yang Maha Esa.

Saat ini aku akan menjalani semester dua. Lebih banyak lagi hal baru yang akan aku pelajari dan dapatkan. Akan lebih banyak lagi anak-anak hebat yang akak kutemui dan kuajak berinteraksi. Untuk tiap kesempatan yang aku dapatkan aku bersyukur bisa menjadi bagian dari pendidikan luar biasa. Aku bersyukur bisa menjadi salah satu orang yang mengerti akan kebutuhan mereka. Mereka ada, anak berkebutuhan khusus ada. Maka dari itu harus kita jaga. Jangan sampai lalai dan malah menyia-nyiakan mereka. Dengan menjadi bagian dari pendidikan luar biasa membuatku mengerti tentang rasa syukur dan keinginan untuk berbagi pun makin terasa bermakna.

Sebuah refleksi
Nahla Annisa Rahmani Sadar


Sindrom Usus Bocor (Leaky Gut)

Apakah leaky gut atau usus bocor itu ?


Leaky gut atau usus bocor, atau "permeabilitas usus,"  adalah kondisi lapisan usus kecil yang rusak menyebabkan partikel makanan yang tidak tercerna, produk limbah beracun dan bakteri dapat masuk melalui usus dan membanjiri aliran darah. Zat asing yang masuk ke dalam darah dapat menyebabkan respons autoimun di tubuh termasuk reaksi inflamasi dan alergi seperti migrain, usus mudah tersinggung, eksim, kelelahan kronis, alergi makanan, arthritis dan banyak lagi.

Lapisan saluran pencernaan digambarkan seperti jaring dengan lubang yang sangat kecil di dalamnya yang hanya memungkinkan zat tertentu melewatinya. Lapisan usus  bekerja sebagai penghalang untuk mencegah partikel lebih besar yang dapat merusak sistem Anda.

Dengan rusaknya lapisan tersebut, protein seperti gluten, bakteri jahat dan makanan yang tidak tercerna dapat masuk ke aliran darah.  Limbah beracun juga bisa bocor dari bagian dalam dinding usus Anda ke aliran darah Anda sehingga menimbulkan reaksi kekebalan.

Image Credit to draxe.com

























Kondisi Leaky gut syndrome berkembang pesat dimana jutaan orang berjuang dan bahkan banyak yang tidak mengetahuinya. Dari istilahnya saja, kita mungkin berpikir sindrom usus bocor hanya mempengaruhi sistem pencernaan, namun pada kenyataannya hal itu bisa berujung pada banyak kondisi kesehatan lainnya.
Usus yang bocor disebabkan oleh diet kita. Bagi sebagian orang, makanan tertentu yang dikonsumsi setiap hari, gluten, kedelai dan susu, dianggap oleh tubuh saya sebagai bahan asing yang harus diperangi. Ketika mengonsumsi makanan tersebut, tubuh saya menghasilkan antibodi.
Tanda tanda leaky gut antara lain:
Miskin sistem kekebalan tubuh
Diare kronis, konstipasi, gas atau kembung
Kekurangan nutrien/gizi
Masalah kulit, Ruam dan masalah kulit seperti jerawat, eksim atau rosacea
Sakit kepala, brain fog, kehilangan ingatan
Depresi, kecemasan, ADD, ADHD
Penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, lupus,
Keletihan berlebihan
Arthritis atau nyeri sendi
Itulah tanda tanda umum dari usus bocor atau leaky gut.  Selain itu ada juga anggapan bahwa salah satu penyebab dari autisme adalah leaky gut.  Bagaimana kondisi leaky gut mempengaruhi otak dan bagaimana usaha usaha untuk mengurangi efek dari leaky gut ini ?.  Silakan baca pada postingan berikutnya. 

Kamu Tidak Normal - Bagian ke 2

Kamu Tidak Normal - Bagian ke 2
By : Rizki Dwi Utami

Lalu sebenarnya di dunia ini ada apa? Seramnyaaa kalau dia bisa melihat segalanya. Kalau aku jadi dia, sepertinya aku akan mudah menyontek saat ujian sekolah. Eh, niat buruk hehe. Gak, gak. Kalau aku jadi dia, aku pasti bisa lebih mudah lagi bersaing dengan teman-teman untuk mendapatkan cinta Wirda. Ohya, aku juga bisa tahu seperti apa Wirda itu. Hmm, perspektif cantik menurut Mata itu seperti apa, ya? Menurutku, kan, karena suara Wirda itu merdu. Aku juga pernah tak sengaja menyentuh punggung telapak tangannya saat ingin menyentuh mejanya. Halus seperti kulit bayi hehe. Iya, iya, bukan mahram, kan gak sengaja.
Hmm, kalau aku seperti Mata, mungkin aku bisa tahu segalanya tentang Wirda tanpa harus mendekatinya dahulu. Aku bisa tahu sebenarnya Wirda suka sama siapa tanpa harus mendengar ceritanya terlebih dahulu. Ya, meskipun kurang tepat, tapi setidaknya aku bisa tahu gerak-geriknya suka sama siapa. Ett, tapi bisa jadi dengan begitu aku jadi usil ke cowok yang disukai Wirda (kalau ternyata bukan aku yang dia suka). Lebih baik tidak tahu, daripada menambah dosa. Pun sakit hati kalau tahu cinta bertepuk sebelah tangan dengan mudahnya. Hufh, iya, kuakui aku lelaki cengeng, mudah luluh dan labil. Tak suka padaku? Tak perlu jadi temanku.
Es podeng sudah di kantung. Aku membawanya dengan kerepotan, jariku penuh membawa es-es ini. Kalau tidak gratis, aku malas membawanya. Aku mendekati posisi tadi, mereka masih asik ngobrol, rupanya. Mata sudah cerita apa saja, ya? Hmm, baiklah, sejujurnya aku penasaran dengan dirinya, meskipun aku gengsi mengakuinya. Bisa-bisanya dia memasuki dunia teman-temanku, padahal hanya aku yang selalu menjadi leader. Oke, aku harus merendahkan hati lagi, tidak boleh sombong. Kuakui ketidaknormalan dia membawa suatu hal baru untuk kami.
“Es podeng sudah datang!” seruku
“Wooooow. Azeeeek!” seru semua, tak terkecuali Pak Hasan.
Ini memang hari libur yang menyenangkan. Kami terbiasa menghabiskan minggu pagi dengan berolahraga di lapangan dekat sekolah bersama pelatih futsal kesayangan kami ini, Pak Hasan. Ia menerima es podeng beserta meminta kembaliannya, lalu suara resleting tasnya menandakan ia menaruh uang itu ke dalam tasnya. Halah, kukira itu uang Mata, ternyata uang pamannya. Pantas saja uangnya banyak hehe.
“Sini, Andi duduk,” Mata menepuk-nepuk tanah, tanda mempersilakanku duduk.
“Kamu banyak ketinggalan, Ndi! Dari tadi kita ngobrol seru banget, loh! Mata orangnya unik, ya. Awalnya kita gak percaya, tapi ternyata bener, loh. Aku tadi angkat dua jari, lalu dia bisa menebaknya tanpa meraba jariku. Kuangkat tiga jari pun dia bisa menebaknya lagi. Aku heran,” jelas Roni. Aku makin bingung dibuatnya.
Apa benar? Ah, mungkin dia hanya seperti pendekar dari gua hantu mungkin, ya? Yang kepekaan telinganya sangat peka. Tapi mengapa dia mengakunya tahu semua itu dari fungsi matanya? Ih, gak normal!
“Hehe, iya, Ndi. Maaf, ya, semua, kalau aku membuat kalian bingung. Orang sepertiku memang jarang ditemukan. Keseharianku bermain, ya, bersama orang-orang seperti kalian juga. Terkadang aku merasa sendirian karena berbeda sendiri. Aku melihat hal-hal aneh, tetapi tidak ada yang percaya denganku, termasuk mamaku sendiri. Ia menaggapku aneh, mama masih belum terima memiliki anak sepertiku. Kalau bapakku pasrah dan diam, meskipun sepertinya beliau juga merasa aneh denganku. Cuma Pak Hasan aja yang mau support tumbuh kembangku dan megarahkanku untuk mengoptimalkan hal-hal yang kubisa dengan baik dan untuk kegiatan-kegiatan yang baik.
Hidup ini berwarna-warni, teman. Seperti es podeng ini. Teman-teman komunitasku yang bisa melihat juga, menyebutnya berwarna-warni. Ada warna merah, hijau, hitam, putih. Aku melihat warna-warna itu di dalam gelas ini. Seperti hidup ini, selalu ada masalah ataupun kejutan bahagia. Semua ada porsinya sehingga rasanya enak. Hidup ini enak kalau kita menikmatinya dengan porsi yang cukup. Meskipun banyak yang mem-bully, banyak yang menjauhi, tapi ternyata di tempat lain ada juga yang kagum, ada yang menemani, ada yang mau saling membantu. Indah, bukan, jika kita mau mensyukuri semuanya?” jelasnya runut, membuatku terperangah.
Aku langsung menyambar, “Ya ampun, maaf ya, Ta. Tadi aku bilang kamu gak normal. Karena yang kami tau, memang normalnya kita hanya bisa melihat gelap terang aja. Maaf banget, ya, kalau itu membuat kamu sakit hati. Gak ada maksud...”
“Sst, sudah, tidak apa. Aku sudah biasa, kok, hehe. Pernah dibilang orang gila juga, kok, karena sering cerita hal-hal yang membuat orang sekitar kebingungan. Jadi aku sudah memaafkan kamu sebelum kamu memintanya, kok. Berarti, aku diterima, nih, jadi teman kalian?” tanyanya.
Aku dan teman-teman langsung memeluknya haru. Siapa yang tidak mau berteman dengan orang berhati berlian sepertinya? Pak Hasan yang hanya diam sedari tadi pun ikut menepuk-nepuk pundak Mata. Ya, hidup ini beragam rasanya. Berwarna-warni kalau katamu. Semoga dengan berwarninya hidup ini membuat kita semakin lapang lagi menerima berbagai hikmah yang ada. Tak ada yang sia-sia dari segalanya, termasuk hal terburuk dalam hidup sekalipun.
Mata Nurulinsyah memang bukanlah orang kebanyakan yang ada di dunia ini, sehingga disebut tidak normal. Namun, bukan berarti itu menjadi cemoohan yang harus dilontarkan padanya. Kita harus bisa saling menerima keunikan masing-masing. Ia dengan warna-warni, dan manusia kebanyakan—termasuk aku—dengan gulita.


(Sebuah cerpen dengan pemutarbalikkan realita)

“Kamu Tidak Normal”

Oleh: Rizki Dwi Utami
(Bagian 1)
Gulita mengantarkanku dan teman-teman sejawatku bermain di kebunsekolah. Kami ingin bermain bola kerincing. Kata pak guru, kami akan dikirimkan ke tingkat provinsi jika kami bisa memenangi pertandingan futsal sekabupaten ini. Hebat bukan? Nanti kami akan mendengar lebih banyak lagi teriakan-teriakan dari para supporterkami. Memang sih, mereka akan lama menangkap 'sinyal' pemberitahuan: gawang mana yang dibobol. Biasanya pencetak gol akan bersorak sebagai tanda selebrasinya. Bermacam-macam saja sorakan tiap pemain itu haha. Khusus jika aku yang menjadi pencetak gol, aku akan bersorak, ‘Wuhuuuu satoee aye ayeee,’ karena 1 itu adalah sekolahku, SMA Negeri 01, kami biasa menyebutnya satoe (benar-benar ada huruf ‘o’ dan ‘e’ di penyebutannya). Dengan begitu, penonton dan teman-temanku langsung tahu tim siapa yang yang mencetak gol. Mungkin kalau aku sudah lulus SMA akan ada selebrasi baru lagi dariku hehe. Bagaimana aku bisa tahu kalau aku mencetak gol? Ya, berawal dari penjaga gawangnya, sebelum pencetak gol bersorak selebrasi, dia terlebih dahulu bersorak. Semua berjalan mengalir begitu saja dengan kekuatan pendengaran kami.
“Andi!” seruan pak guru memecahkan lamunanku.
“Iya, Pak Hasan?” aku segera menghapiri suaranya.
“Ini bapak membawa teman baru untuk kamu dan teman-temanmu. Namanya, Mata Nurulinsyah. Kamu antar ke teman-teman kamu, ya. Kalian harus berteman baik. Nanti dia akan menjadi teman baik kalian untuk persiapan pertandingan futsal selanjutnya,” jelas pak Hasan. Sebuah telapak tangan baru menggenggam tanganku untuk bersalaman.
“Hai, salam kenal, ya,” katanya sangat ramah.
Aku menggandengnya ke arah suara teman-temanku. Kubuka omongan kepadanya, “Kakak saudaranya Pak Hasan?”
“Iya, keponakan. Aku juga seumuran sama kamu, kok. Aku sudah biasa diajak Pak Hasan untuk menjadi pendampingnya di pertandingan-pertandingan futsal yang besar. Aku biasa duduk di sampingnya untuk memberi tahu jika ada yang bermain curang,” ceritanya sambil berjalan denganku.
“Waaah, bagaimana bisa?”
“Kamu baru tahu, ya? Orang sepertiku memang jarang-jarang ada di dunia ini. Aku bisa melihat dunia ini dengan berbagai hal yang aneh. Ohya, aku juga pernah melihatmu dengan diam-diam menaruh surat cinta di kolong meja perempuan. Waktu itu aku sedang ikut Pak Hasan berkeliling sekolahmu hehe. Benar, kan, itu surat cinta?”
Orang ini aneh, pikirku. Aku melepaskan gandenganku dari lengannya. Aku tak bergidik, merasa seram.
“Hei, maaf, ya, bukan maksudku untuk membuatmu malu. Andi, teman-temanmu ada di sebelah kanan kita. Kamu jangan ke kiri!” serunya.
“Iya... aku tahu. Aku bisa mendengar gerak-gerik mereka, kok!”
“Kok kamu terlihat kesal, sih?” tanyanya
“Kamu tuh yang ngeselin! Aneh! Bagaimana kamu bisa melihat itu? Kan kita semua cuma bisa melihat hitam. Ya, kata guru-guru, orang tua, dan teman-teman, yang kita lihat ini hitam. Fungsi mata kita hanya untuk melihat hitam. Kita tahu semua informasi di dunia ini ya hanya dengan suara. Kamu jangan cerita yang aneh-aneh, deh. Kamu gak normal!” ups, barusan aku melempar kata-kata kasar padanya. Astaghfirullah.
Aku tak mendengarnya berbicara lagi. Mungkin dia tersinggung. Duh, maafkan aku. Dalam hitungan sepuluh, tiba-tiba dia kembali cerewet, kali ini bukan padaku cerewetnya, “Pak Hasaaan, jadi dari tadi nguping, ya? Jangan nguping doong! Ini urusan anak muda!” seketika Pak Hasan menggelak tawa.
Beuh, jangan-jangan rahasiaku memberi surat cinta ke Wirda ketahuan beliau. Malu. Aku langsung saja berjalan ke arah suara teman-temanku. Mereka sedang asik ngobrol tentang primadona kelas rupanya. ‘Yeuh, lu pada ngomong ape, Ntong? Wirda cuma buat gue ajaaa!!!’ teriak hatiku. Untung mereka tidak mendengar cerita dari Mata tadi tentang surat cinta itu. Hufh. Hei, mereka ini lebih dari teman-teman seperjuanganku di SMA, loh. Kali pertama kenal di lomba debat saat SMP, ternyata masuk ke SMA unggulan yang sama juga. Mereka ini teman makan, teman curhat, teman lomba, teman belajar, juga teman saingan merebut primadona kelas, pasti aku yang menang karena akulah leader mereka haha. Sombongnya diri ini.
“Bro, ada yang mau kenalan, tuh, di sana. Namanya Mata Nurulinsyah,” kataku memotong obrolan mereka.
“Wah, namanya bagus. Mata yang bercahaya, artinya,” jawab Rudi. Apa orang tuanya menamakan itu karena dia bisa melihat selain hitam? Bisa jadi.
 Aku segera memanggil Mata, ternyata dia masih menaggapiku dengan ramah. Dia sama sekali tidak merasa sakit hati dengan perkataan buruk dariku. Kepribadian yang baik, patut jadi teladan. Hanya saja, dia cerewet.
“Hai, semuaa. Salam kenal, ya. Aku Mata,” katanya riang, “Ih kamu ngapain gigitin rumput? Haha,” katanya spontan kepada temanku yang memang senang banget gigitin rumput, hufh, “Hei, kalian kok cuma bertiga sih? Katanya mau latihan main futsal? Eh tapi gapapa deh, kita kan hari ini cuma mau main dan kenalan aja kan, ya. Ohya, Andi, kamu suka es gak? Itu ada tukang es podeng di sana, beli gih, pakai uangku gapapa. Es podeng itu enak tau, selain kelihatannya menarik karena warna-warni, aku suka,” kan, dia banyak bicara, padahal tidak ada yang bertanya tentang ini-itu.
“Salam kenal, Mata. He,” sambut Rudi, terdengar risih menjawabnya.
“Salam kenal juga, ya. Namaku Roni,” temanku—yang hobi gigitin ujung rumput—ikut menjawab.
Mata memberiku uang. Kuraba. Ini berjumlah Rp100.000. Wow, tajir juga dia.
“Beli lima gelas, ya,” katanya. Ingin kuberkata, ‘Kenapa gak kamu aja yang beli ke sana? Gak sopan nyuruh-nyuruh!’ tapi dia sudah baik mau belikan cuma-cuma huhu. Kuturunkan, deh, emosiku.
Aku menghampiri tukang es podeng yang mengentung-ngentungi gong kecil. Sesuai pesanannya, aku membeli lima gelas. Sambil terus membatin, seperti apa dia sebenarnya. Mata Nurulinsyah? Mata yang bercahaya? Aku mengerti cahaya itu yang sering menerangi mata ini. Kadang aku melihat gelap yang sangat pekat ketika malam, dan warna-warna lain ketika menghadap matahari. Ini yang disebut cahaya. Ya...tapi teman-temanku yang lain ada yang mengatakan, sama sekali tidak mengerti apa itu cahaya. Namun, dalam pelajaran di kelas, kami sepakat bahwa cahaya adalah seuatu yang terang. Dalam kecepatan, cahaya juga kecepatan yang sangat cepat dibanding kecepatan-kecepatan lainnya. Hmm, apa benar itu makna namanya Mata Nurulinsyah? Tersebab ia berbeda dengan kebanyakan manusia? Iya, berbeda. Fungsi matanya tidak hanya bisa melihat gelap saja. Ia bisa tahu dengan benar aku mengendap-endap menaruh surat cinta di kolong meja Wirda. Bagaimana bisa? Dia, kan, gak menabrakku waktu itu. Dia juga bisa tahu ada es podeng di sini padahal tadi pedagangnya belum memukul gong kecil ini. Ih, dia itu kenapa, sih? Benar-benar gak normal. Baru kutemui orang seperti dia.


Bersambung : Bagian 2