Matematika Bagi Siswa Tunarungu (Mengenal Angka)

Mengenal angka merupakan konsep dasar matematika bagi setiap siswa termasuk siswa ABK.  Mengenal angka merupakan aktivitas mengenal simbol yang merepresentasi suatu kuantitas.  Karena ada banyak jenis siswa ABK maka kita akan mengambil dua kekhususan yakni tunarungu dan tunagrahita

Mengenal Angka untuk Siswa Tuna Rungu
Permasalahan yang paling umum adalah penyampaian secara lisan.  Oleh karena itu media merupakan sesuatu yang sangat penting.  Dalam mengatasi permasalah komunikasi guru dapat menggunakan strategi MMR dan pemecahan masalah. Selain itu guru harus menggunakan media real, seperti pensil, penghapus, atau benda yang berada di sekitar lingkungan kelas atau dengan media menempel gambar penghapus. Begitu pun menjelaskan konsep maupun simbol dari angka yang dijelaskan.

Penggunaan pensil dapat dilakukan dengan membahas kepada anak apa yang ibu sekarang pegang, murid pun menjawab “ pensil “(dengan suara khas tunarungu). Setelahnya guru menanyakan apakah murid-murid mempunyai  pensil?. Murid pun menjawab punya, dan guru mengintruksikan murid menghitung pensil yang masing-masing mereka miliki. Setelah selesai menghitung guru menanyakan pada murid satu persatu jumlah pensil yang mereka miliki dan menghitung bersama setelahnya guru mencontohkan lambang angka dari jumblah pensil yang ada dan murid menirukan tulisan yang dibuat oleh guru.

Mengenal Angka bagi Siswa Tunagrahita


Adapun kendala yang dihadapi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut ini :
·   Anak memiliki intellegensi dibawah rata-rata sehingga memiliki kemampuan dalam berpikir yang rendah dan daya ingat yang lemah dalam penerimaan informasi yang diberikan.
·   Anak mengalami kesulitan dalam berpikir abstrak dan berpikir logis.
Anak mudah merasa bosan sehingga cepat sekali teralihkan perhatiannya oleh hal-hal lain yang menarik perhatiannya.

Usaha yang dapat dilakukan dalam membantu siswa tunagrahita antara lain adalah:
Solusi dari kendala atau permasalahan diatas yaitu :
  • Memodifikasi materi sesuai dengan kemampuan anak.
  • Menggunakan strategi ekspository, karena dengan menggunakan strategi ekspository, ana akan dimbimbing dari awal pelajaran hingga akhir pembelajaran, dan menekankan pada
  • pemberian penjelasan materi kepada anak dengan perlahan (sabar), berurutan (materi yang diberikan berurutan dari awal sampai akhir) dan berulang-ulang. Hal ini dimaksudkan agar anak dapat mengingat pelajaran yang telah diajarkan.
  • Menggunakan media ajar yang konkrit serta menarik perhatian anak agar anak mudah memahami materi yang disampaikan dan dapat berkonsentrasi selama pembelajaran langsung

Contoh Media :


Cara menggunakan media diatas adalah:
· Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai angka 
· Siswa diminta mengamati media yang disiapkan guru.
· Guru menjelaskan angka dan  kuantitas benda yang sesuai
· Siswa menghitung dan menemukan  angka (jawaban soal telah dihitung) di dalam wadah memancing angka