Pembelajaran Sains untuk Anak Usia Dini

Sains merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan.  Kemajuan diberbagai bidang seringkali berkaitan dengan kemajuan dibidang sains dan teknologi.   Teknologi yang merupakan produk sains dan tentunya tidak dapat dipisahkan dari kemajuan dalam bidang sains.  Banyak orang beranggapan bahwa negara kita mengalami ketertinggalan dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang sains. 

Bagaimana caranya memajukan sains ?.  

Pertanyaan ini tentukan tidak sulit untuk menemukan jawabannya.  Salah satu yang berperan dalam kemajuan di bidang sains, tentunya melalui pendidikan yang baik di bidang sains.  Pendidikan sains dimulai sejak usia dini sampai pada jenjang perguruang tinggi.  Mungkin ada yang beranggapan bahwa memajukan pendidikan dibidang sains yang paling penting adalah pada tingkat perguruan tinggi.  Sebaliknya ahli pendidikan sains beranggapan bahwa pembelajaran sains di usia dini merupakan aspek yang sangat penting.  Kemajuan pendidikan sains usia dini memberikan dampak atau efek jangka panjang.   Usia dini merupakan usia emas.  Anak anak usia dini meruakan usia paling baik dalam belajar dan membentuk sikap.  Sikap ketertarikan terhadap sains mulai terbentuk pada usia dini dan tentunya mempunyai efek pada jenjang pendidikan sains berikutnya. 


Pentingnya Pembelajaran Sains yang Sesuai dengan Hakikat Sains

Jadi apa yang harus dilakukan untuk memajukan pendidikan sains usia dini atau jenjang kelas awal sekolah dasar.  Menyelanggarakan pembelajaran sains sesuai dengan hakikat sains.  Pada hakikatnya sains merupakan dapat merupakan suatu produk (teori, akta, informasi, aplikasi, dll).  Dalam pembelajaran aspek produk biasanya dipelajari berupa teori dan pengetahuan sains.  Sebagai contoh misalnya teori atau konsep tentang fotosintensis.  Konsep biasanya dikembangkan melalui eksperimen atau study, sehingga menghasilkan produk konsep fotosintesis.  Hakikat dari sains yang lain adalah proses. Dalam hal ini proses adalah suatu proses dalam mengerjakan sains, sebagai contoh dari proses adalah: mengobservasi, melakukan klasifikasi, melakukan eksperimen dll.  Aspek proses melibatkan penguasaan keterampilan proses sains.  Jadi melalui proses anak anak dapat berlatih untuk terampil dalam meggunakan keterampilan proses sains.  Keterampilan proses sains  (atau science process skills) tersebut antara lain, mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, memprediksi, menginferensi, dan mengomunikasikan.

Secara sepintas dapat kita lihat bagaimana komposisi kedua aspek ini dalam pembelajaran sains di sekolah sekolah.  Dalam pengamatan dapat kita lihat bahwa proporsi pembelajaran sains di sekolah tingkat awal atau sekolah dasar pengetahuan lebih cendrung pada aspek pengetahuan, sedangkan aspek proses relatif lebih sedikit.   


0 comments:

Post a Comment