Matematika Untuk Tunanetra - Konsep Pembagian

Pembagian Sederhana 

Berikut ini akan kita bahas mengenai matematika pembagian sederhana bagi anak tunanetra.  Terlebih dahulu, mari kita lihat permasalahan dalam pembelajaran Matematika bagi tunanetra:
- Pengenalan konsep pembagian tidak bisa menggunakan metode ceramah dengan penjelasan teori saja untuk siswa tunanetra
- Pembelajaran materi pembagian dibutuhkan media yang konkrit dan dipraktekan agar siswa tunanetra paham
- Metode yang digunakan dalam mengenalkan konsep pembagian metode ceramah dengan metode praktik. Ketika menjelaskan diberikan berupa contoh pembagian seperti apa
- Dibutuhkan media yang konkrit seperti dan dibuat permainan agar siswa mudah memahami dan selalu diingat

Metode
Metode  : ceramah, demonstrasi
Strategi : ekspositori

Media : sate pembagian

Sate pembagian adalah media pembelajaran bagi siswa tunanetra yang dapat diraba. Jadi guru mengulang terlebih dulu konsep pembagian dengan menjelaskan contoh pembagian seperti dengan menjelaskan: 
Ibu  memiliki 2 kue dibagi kepada dua orang anak 1 untuk andi dan 1 untuk jeni. Pada pembelajaran ini, siswa sudah mengenal angka, memahami konsep pembagian, konsep perkalian dan konsep penjumlahan.

Guru menyiapkan media pembelajaran dengan memberikan sate pembagian kepada seluruh siswa. Guru mengenalkan media tersebut dan siswa dibimbing untuk meraba. Guru menjelaskan cara menggunakan media sate pembagian dengan mencontohkan menghitung 6:2 maka siswa mengambil 6 buah karet dan memasukkan kepada 2 tusukan sate. Setelah itu menghitung 1 tusukan terdapat berapa jumlah karet. Dan jumlah tersebut adalah jumlah hasil pembagian 6:2. Media ini memudahkan siswa karena dapat diraba.

Setelah guru mencontohkan maka satu persatu siswa diberikan soal untuk dihitung dengan menggunakan media sate pembagian.

Demikianlah contoh pembelajaran matematika bagi tunanetra.

(Aisyah. W.P - 2017)

0 comments:

Post a Comment